"Sholat itu Bikin Otak Kita Sehat” “Maka dirikanlah Shalat karena Tuhanmu dan Berkurbanlah”. Q.S Al Kautsar (102) : 2
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk”. QS. Al-Baqarah (2) ayat 43.
Rasulullah saw bersabda:“Barang siapa menghadap Allah (meninggal dunia), sedangkan ia biasa melalaikan Shalatnya, maka Allah tidak mempedulikan sedikit-pun perbuatan baiknya (yang telah ia kerjakan tsb)”. Hadist Riwayat Tabrani.
Tergantung pada kecintaan dalam mengerjakan sholat.
Oleh karena itu kenalilah dirimu sendiri wahai hamba Allah! Takutlah
kamu jika nanti menghadap Allah Azza Wa Jalla tanpa membawa kualitas
keislaman yang baik. Sebab kualitas keislaman dalam hal ini ditentukan
oleh kualitas ibadah sholatmu. (Ibn al Qayyim, ash Sholah, hal 42 dan
ash Sholah wa hukmu taarikihaa, hal 170-171)
**
Shalat dan Otak Manusia
Sebuah bukti bahwa keterbatasan otak manusia
tidak mampu mengetahui semua rahasia atas rahmat, nikmat, anugrah yang
diberikan oleh ALLAH kepadanya. Haruskah kita menunggu untuk bisa masuk
diakal kita?
Seorang Doktor di Amerika (Dr. Fidelma)
telah memeluk Islam karena beberapa keajaiban yang di temuinya di dalam
penyelidikannya. Ia amat kagum dengan penemuan tersebut sehingga tidak
dapat diterima oleh akal fikiran.
Dia adalah seorang Doktor Neurologi.
Setelah memeluk Islam dia amat yakin pengobatan secara Islam dan oleh
sebab itu itu telah membuka sebuah klinik yang bernama “Pengobatan
Melalui Al Qur’an” Kajian pengobatan melalui Al-Quran menggunakan
obat-obatan yang digunakan seperti yang terdapat didalam Al-Quran. Di
antara berpuasa, madu, biji hitam (Jadam) dan sebagainya.
Ketika
ditanya bagaimana dia tertarik untuk memeluk Islam maka Doktor tersebut
memberitahu bahwa sewaktu kajian saraf yang dilakukan, terdapat
beberapa urat saraf di dalam otak manusia ini tidak dimasuki oleh darah.
Padahal setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk
berfungsi secara yang lebih normal.
Setelah
membuat kajian yang memakan waktu akhirnya dia menemukan bahwa darah
tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak tersebut melainkan ketika
seseorang tersebut bersembahyang yaitu ketika sujud. Urat tersebut
memerlukan darah untuk beberapa saat tertentu saja. Ini artinya darah
akan memasuki bagian urat tersebut mengikut kadar sembahyang waktu yang
diwajibkan oleh Islam.
Begitulah keagungan ciptaan Allah. Jadi barang siapa yang tidak menunaikan sembahyang maka otak
tidak dapat menerima darah yang secukupnya untuk berfungsi secara
normal. Oleh karena itu kejadian manusia ini sebenarnya adalah untuk
menganut agama Islam “sepenuhnya” karena Sifat fitrah kejadiannya memang
telah dikaitkan oleh Allah dengan agamanya yang indah ini.**
Kesimpulannya :
Makhluk
Allah yang bergelar manusia yang tidak bersembahyang walaupun akal
mereka berfungsi secara normal tetapi sebenarnya di dalam sesuatu
keadaan mereka akan hilang pertimbangan di dalam membuat keputusan
secara normal. Justru itu tidak heranlah manusia ini kadang-kadang tidak
segan-segan untuk melakukan hal hal yang bertentangan dengan fitrah
kejadiannya walaupun akal mereka mengetahui perkara yang akan dilakukan
tersebut adalah tidak sesuai dengan kehendak mereka karena otak tidak
bisa untuk mempertimbangkan Secara lebih normal. Maka tidak heranlah
timbul bermacam-macam gejala-gejala sosial Masyarakat saat ini.
0 komentar:
Posting Komentar